“Go Green”: Sejarah Singkat Gerakan Lingkungan
“Going green” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan praktik, produk, atau kebiasaan ramah lingkungan. Ini juga sering digunakan untuk merujuk pada tindakan yang mengurangi dampak negatif seseorang terhadap lingkungan. Istilah ini pertama kali muncul pada tahun 1970-an, segera setelah environmentalisme menjadi gerakan sosial, politik, dan ekonomi yang signifikan. Penggemar lingkungan menganjurkan kebijakan seperti daur ulang dan energi berkelanjutan dan sering menyebut diri mereka sebagai "hijau".
Pada awal 1980-an, Kantor Urusan Lingkungan dan Ilmiah dari Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Amerika Serikat menggunakan frasa “Going Green” dalam sebuah proyek yang disebut “Going Green Project.” Proyek ini adalah bagian dari kebijakan bantuan luar negeri pemerintahan Reagan.
Ungkapan “going green” sendiri digunakan untuk merujuk pada berbagai inisiatif dan praktik yang dimaksudkan untuk meminimalkan dampak negatif aktivitas manusia terhadap lingkungan alam, seperti daur ulang dan energi berkelanjutan. Pada tahun 1984, Orville Lloyd Stowe, seorang pencinta lingkungan Amerika, menciptakan istilah “going green” untuk menggambarkan gerakan menuju keberlanjutan.
Awalnya, istilah go green sering dikaitkan dengan daur ulang, penggunaan produk pembersih ramah lingkungan, dan mengendarai mobil hybrid. Namun, itu juga dapat dikaitkan dengan membayar lebih sedikit untuk energi.
Pada tahun 2006, Badan Perlindungan Lingkungan AS meluncurkan Inisiatif Rumah Hijau dan mulai menerbitkan "Indeks Rumah Hijau" setiap tahun untuk mengukur kemajuan dalam menilai seberapa baik rumah dan bangunan menghemat energi, air, dan uang selama renovasi atau konstruksi. Menggunakan indeks ini, US Green Building Council (USGBC) telah mengeluarkan peringkat untuk lebih dari 8.500 bangunan di 37 negara bagian dan enam kota (termasuk Washington, DC). Selain rating yang diberikan untuk setiap gedung, USGBC memberikan gambaran tentang metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi gedung tersebut.
USGBC juga menerbitkan daftar 100 bangunan paling hemat energi di Amerika Utara, yang memberikan sedikit lebih detail tentang bagaimana mereka menilainya. Bangunan-bangunan ini dievaluasi berdasarkan lima faktor berbeda: konstruksi, penggunaan energi, kualitas udara dalam ruangan, efisiensi air, dan penggunaan material.
Ketika sebuah bangunan dibangun, diberikan skor untuk menunjukkan penggunaan energinya, yang disebut skor EQIS. Skor ini dapat digunakan untuk membandingkan efisiensi bangunan dan menjadikannya lebih berkelanjutan. Semakin tinggi skornya, semakin menguntungkan konstruksi bangunan tersebut terhadap lingkungan. Saat Anda mengunjungi situs web ENERGY STAR seperti www.energystar.gov atau situs web Badan Perlindungan Lingkungan AS untuk menghitung penggunaan energi di rumah Anda, Anda akan melihat peringkat bintang dari 0 hingga 100 dan skor ENERGY STAR untuk bangunan atau rumah yang tercantum di sana. Semakin tinggi skornya, semakin hijau penggunaan energinya.
Skor ENERGY STAR adalah peringkat dari 0 hingga 100 yang menggabungkan berbagai metrik efisiensi energi khusus bangunan, termasuk jumlah energi yang dikonsumsi per kaki persegi, jumlah kebocoran udara di rumah atau bangunan, dan informasi lain yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi bangunan terhadap emisi gas rumah kaca.
Ada banyak cara untuk membuat rumah Anda lebih ramah lingkungan. Salah satu hal terpenting yang harus dilakukan adalah memastikan Anda memiliki pemanas air yang efisien. Anda juga dapat menggunakan mesin pencuci piring atau mesin cuci dengan pengaturan hemat energi. Selain itu, Anda harus memasang termostat yang dapat diprogram dan menyegel kebocoran di sekitar pintu dan jendela. Terakhir, Anda dapat menggunakan bola lampu CFL dan menyalakannya dengan pengatur waktu sehingga hanya menyala saat dibutuhkan.
Kesimpulannya, go green bukan sekedar tren, tapi kebutuhan untuk kelangsungan hidup planet kita. Kita memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menerapkan perubahan kecil yang dapat berdampak besar pada lingkungan kita. Mari kita semua berusaha untuk memperhatikan tindakan kita dan berjuang menuju masa depan yang berkelanjutan untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang. Ingat, setiap langkah kecil menuju gaya hidup yang lebih hijau berarti. Mari kita semua bekerja sama untuk melindungi planet kita yang indah ini dan menjadikannya tempat yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.
Kesimpulannya, go green bukan sekedar tren, tapi kebutuhan untuk kelangsungan hidup planet kita. Kita memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menerapkan perubahan kecil yang dapat berdampak besar pada lingkungan kita. Mari kita semua berusaha untuk memperhatikan tindakan kita dan berjuang menuju masa depan yang berkelanjutan untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang. Ingat, setiap langkah kecil menuju gaya hidup yang lebih hijau berarti. Mari kita semua bekerja sama untuk melindungi planet kita yang indah ini dan menjadikannya tempat yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.