Ragam Pekerjaan dan Peta Stakeholders di Sektor PV — Bagian 3: Pelatihan, Perusahaan Utilitas, dan Kebutuhan Tenaga Kerja

1725251433248

Pendahuluan

Industri fotovoltaik di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya transisi menuju energi terbarukan. Sebagai negara dengan potensi energi surya yang sangat besar, Indonesia memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor ini, yang tidak hanya berdampak positif pada lingkungan tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kemandirian energi nasional.

Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan tenaga kerja yang kompeten dan terlatih, yang mampu menangani berbagai aspek teknis dan manajerial dalam pengembangan dan implementasi teknologi fotovoltaik. Dalam konteks inilah pelatihan dan sertifikasi menjadi krusial, sebagai fondasi bagi tenaga kerja di industri ini untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Artikel ini akan mengupas pentingnya pelatihan dan sertifikasi di bidang fotovoltaik, serta bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk mendukung pengembangan kompetensi tenaga kerja di sektor energi terbarukan.

Pelatihan dan Sertifikasi

Di Indonesia, pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga kerja di bidang fotovoltaik dikelola oleh beberapa lembaga dan organisasi. Salah satu lembaga utama yang menyediakan pelatihan dan sertifikasi adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang bekerja di bawah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). BNSP bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur sertifikasi kompetensi di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan seperti fotovoltaik.

Untuk pelatihan teknis, Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan sering kali menyediakan program pelatihan khusus yang berfokus pada keterampilan teknis, termasuk instalasi dan pemeliharaan sistem fotovoltaik. BLK juga memberikan sertifikasi kompetensi kepada peserta yang lulus dari program pelatihan tersebut.

Selain itu, ada beberapa perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di Indonesia yang menawarkan program studi atau kursus terkait energi terbarukan dan fotovoltaik. Contohnya, beberapa universitas teknik menyediakan program studi atau jurusan yang mengajarkan tentang teknologi fotovoltaik dan energi terbarukan lainnya.

Untuk profesional yang sudah berkarir di industri, ada juga program pelatihan dan sertifikasi yang disediakan oleh asosiasi industri, seperti Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), yang bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja di bidang ini.

Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi dari lembaga-lembaga ini, tenaga kerja di Indonesia dapat memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di industri fotovoltaik, serta mendapatkan sertifikasi yang diakui secara nasional untuk memastikan standar profesionalisme dan keamanan dalam pekerjaan mereka.

Energy Hack 5.1 PV

Salah satu inisiatif terbaru dan menarik dari kami dalam pelatihan energi terbarukan di Indonesia adalah Energy Hack 5.1 PV. Acara ini, yang diselenggarakan oleh PINTAR (Project Indonesia Terang), dirancang khusus untuk memberikan wawasan mendalam tentang perencanaan, penganggaran, dan perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Energy Hack 5.1 PV bukan hanya sekadar pelatihan; ini adalah sebuah platform inovatif yang menghubungkan para profesional dan calon ahli di bidang energi baru.

Acara ini menarik berbagai peserta, mulai dari engineer dan manajer energi, hingga staf teknis dan mahasiswa yang memiliki minat mendalam dalam bidang energi terbarukan. Dalam suasana yang penuh semangat dan kolaboratif, peserta diajak untuk menyelami tantangan nyata yang dihadapi dalam perencanaan dan implementasi proyek PLTS, sekaligus mengasah kemampuan mereka melalui simulasi dan diskusi mendalam.

Energy Hack bukan hanya tentang belajar teori, tetapi juga tentang bagaimana mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi dunia nyata. Peserta akan berkesempatan untuk bekerja sama dalam tim, memecahkan masalah, dan menghadirkan solusi inovatif yang mungkin suatu hari nanti akan digunakan untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Melalui acara seperti Energy Hack, kita tidak hanya menyiapkan generasi baru ahli energi, tetapi juga membangun komunitas yang berkomitmen terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan. Energy Hack adalah bukti nyata bahwa masa depan energi Indonesia ada di tangan kita, dan setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membawa kita lebih dekat ke tujuan tersebut.

Peran Perusahaan Utilitas (PLN)

Di Indonesia, perusahaan utilitas utama yang bertanggung jawab atas penyediaan dan distribusi listrik adalah PT PLN (Persero). PLN memegang peran penting dalam pengembangan dan integrasi energi fotovoltaik ke dalam sistem kelistrikan nasional.

PLN berperan sebagai pengelola utama jaringan listrik yang harus mampu mengintegrasikan sumber energi terbarukan, termasuk fotovoltaik, ke dalam sistem distribusi listrik yang ada. Ini melibatkan peningkatan dan modernisasi infrastruktur jaringan listrik untuk memastikan bahwa energi yang dihasilkan dari sistem fotovoltaik dapat dialirkan dengan aman dan efisien ke konsumen.

Selain itu, PLN juga memiliki peran penting dalam pembelian listrik dari produsen listrik swasta (Independent Power Producers atau IPP) yang menggunakan energi terbarukan seperti fotovoltaik. Dalam skema ini, PLN membeli listrik dari IPP berdasarkan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement atau PPA), yang kemudian didistribusikan ke jaringan listrik nasional.

PLN juga memiliki program-program khusus untuk mendukung adopsi energi terbarukan, termasuk pemasangan PLTS Atap (Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap) yang memungkinkan pelanggan rumah tangga dan bisnis untuk memasang panel surya di atap mereka dan menjual kelebihan listrik yang dihasilkan kembali ke jaringan PLN melalui skema net metering.

Dengan peran yang dipegang oleh PLN, integrasi fotovoltaik dalam sistem kelistrikan Indonesia diatur untuk mendukung transisi ke energi terbarukan, sambil memastikan bahwa suplai listrik tetap stabil dan andal.

Pekerjaan dan Keterampilan di Industri Fotovoltaik

Industri fotovoltaik di Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi terbarukan. Dalam industri ini, berbagai keterampilan dan profesi memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran operasional dan pengembangan teknologi fotovoltaik. Berikut adalah beberapa peran dan keterampilan kunci yang dibutuhkan:

Teknisi dan Instalator Fotovoltaik

Teknisi dan instalator fotovoltaik adalah ujung tombak dalam industri ini, bertanggung jawab atas pemasangan dan pemeliharaan sistem panel surya. Mereka harus memiliki pemahaman yang kuat tentang sistem kelistrikan, keselamatan kerja, dan prosedur instalasi yang benar. Pelatihan formal dan sertifikasi di bidang kelistrikan atau teknik elektro seringkali menjadi syarat untuk posisi ini. Keterampilan dalam membaca diagram teknis, pemecahan masalah, dan bekerja di ketinggian juga sangat diperlukan.

Insinyur Fotovoltaik

Insinyur fotovoltaik bekerja pada desain, pengembangan, dan pengujian sistem fotovoltaik. Mereka menggabungkan pengetahuan tentang ilmu material, teknik elektro, dan mekanika untuk merancang sistem yang efisien dan andal. Insinyur fotovoltaik sering terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi panel surya atau menurunkan biaya produksi. Posisi ini biasanya memerlukan latar belakang pendidikan di bidang teknik atau fisika, serta pengalaman dalam proyek energi terbarukan.

Manajer Proyek Fotovoltaik

Manajer proyek di industri fotovoltaik bertanggung jawab atas perencanaan, koordinasi, dan pengawasan proyek instalasi panel surya dari awal hingga selesai. Mereka memastikan bahwa proyek diselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Keterampilan dalam manajemen waktu, anggaran, dan komunikasi sangat penting, serta kemampuan untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk klien, kontraktor, dan pemerintah. Pengalaman sebelumnya dalam manajemen proyek konstruksi atau energi terbarukan merupakan nilai tambah.

Penjualan dan Pemasaran Energi Surya

Di sektor penjualan dan pemasaran, tenaga penjual memainkan peran kunci dalam memperkenalkan dan menjual solusi fotovoltaik kepada pelanggan, baik itu rumah tangga, bisnis, atau instansi pemerintah. Mereka harus memahami produk dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk menjelaskan manfaat teknis dan finansial dari menggunakan energi surya. Keterampilan komunikasi dan negosiasi yang baik, serta pengetahuan tentang pasar energi terbarukan, sangat penting untuk sukses di bidang ini.

Pengembangan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras juga menjadi aspek penting dalam industri fotovoltaik. Misalnya, perangkat lunak untuk pemantauan dan manajemen energi surya menjadi semakin penting dalam memastikan sistem beroperasi dengan efisien. Ahli dalam pengembangan perangkat lunak yang dapat mengintegrasikan data dari panel surya dengan jaringan listrik atau sistem penyimpanan energi sangat dibutuhkan. Latar belakang di bidang ilmu komputer, teknik perangkat lunak, atau teknologi informasi menjadi syarat utama.

Ahli Hukum dan Kebijakan Fotovoltaik

Seiring dengan tumbuhnya industri fotovoltaik, regulasi dan kebijakan yang mengatur penggunaannya juga menjadi lebih kompleks. Ahli hukum yang berfokus pada energi terbarukan bertugas untuk membantu perusahaan dan individu dalam mematuhi regulasi lokal, nasional, dan internasional. Mereka juga dapat terlibat dalam advokasi kebijakan untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan. Pemahaman tentang hukum lingkungan, kebijakan energi, dan regulasi pemerintah sangat penting untuk posisi ini.

Peluang Karir dan Pengembangan

Industri fotovoltaik menawarkan berbagai peluang karir dengan potensi pengembangan yang signifikan. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan energi terbarukan, tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus di bidang fotovoltaik akan terus dicari. Untuk memasuki industri ini, selain pendidikan formal, pelatihan tambahan dan sertifikasi dari lembaga yang diakui, seperti BNSP, dapat sangat meningkatkan peluang kerja dan pengembangan karir.

Kebutuhan Tenaga Kerja dalam Industri Fotovoltaik

Menurut Sensus Pekerjaan Tenaga Surya Nasional yang dilakukan pada tahun 2016, salah satu temuan paling signifikan adalah bahwa bidang penjualan dan pemasaran menjadi bidang yang paling sulit diisi di industri fotovoltaik (PV). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi fotovoltaik terus berkembang dan semakin banyak diterima oleh masyarakat, ada tantangan besar dalam menarik tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memasarkan dan menjual produk dan layanan terkait energi surya.

Dalam industri fotovoltaik, peran penjualan dan pemasaran sangat penting untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan adopsi teknologi surya di berbagai segmen pasar, termasuk residensial, komersial, dan industri. Namun, karena sifat teknis dari produk dan layanan fotovoltaik, tenaga penjualan dan pemasaran di industri ini tidak hanya membutuhkan keterampilan umum dalam penjualan dan pemasaran, tetapi juga pemahaman mendalam tentang teknologi, regulasi, dan manfaat energi surya. Tantangan ini menjadikan penjualan dan pemasaran sebagai salah satu bidang yang paling sulit diisi oleh tenaga kerja yang kompeten, karena membutuhkan kombinasi yang langka dari pengetahuan teknis dan kemampuan komunikasi yang efektif.

Selain penjualan dan pemasaran, posisi manajer dan direktur proyek juga dilaporkan sebagai salah satu bidang yang sulit diisi. Manajer proyek di industri fotovoltaik bertanggung jawab atas pengelolaan berbagai aspek proyek, mulai dari perencanaan, pengadaan, hingga pelaksanaan dan pemeliharaan. Posisi ini membutuhkan keterampilan manajemen yang kuat, kemampuan untuk berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, dan pemahaman yang mendalam tentang teknologi dan regulasi yang berlaku. Mengingat kompleksitas proyek-proyek fotovoltaik, terutama yang melibatkan integrasi dengan jaringan listrik atau yang berlokasi di daerah terpencil, mencari individu dengan pengalaman dan keterampilan yang sesuai dalam manajemen proyek sering kali menjadi tantangan.

Bidang insinyur fotovoltaik juga termasuk dalam kategori yang sulit diisi. Insinyur di industri ini berperan penting dalam merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan sistem fotovoltaik. Mereka membutuhkan latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang teknik, serta pengalaman langsung dalam proyek-proyek energi terbarukan. Kebutuhan akan insinyur dengan spesialisasi dalam teknik elektro, mekanika, atau ilmu material semakin meningkat seiring dengan kompleksitas teknologi fotovoltaik yang terus berkembang. Selain keterampilan teknis, insinyur di industri ini juga harus mampu bekerja dalam tim multidisiplin dan sering kali harus mengatasi tantangan yang unik di lapangan.

Terakhir, posisi pemasang fotovoltaik juga tercatat sebagai salah satu bidang yang menantang dalam hal rekrutmen tenaga kerja. Pemasang fotovoltaik bertanggung jawab atas instalasi panel surya di berbagai jenis bangunan, serta pemeliharaan dan perbaikan sistem yang sudah terpasang. Pemasang memerlukan keterampilan teknis yang baik, pemahaman tentang keselamatan kerja, serta kemampuan untuk bekerja di berbagai kondisi lingkungan. Tantangan dalam mengisi posisi ini sering kali terkait dengan kebutuhan akan pelatihan dan sertifikasi yang memadai, serta pengalaman praktis di lapangan.

Secara keseluruhan, Sensus Pekerjaan Tenaga Surya Nasional 2016 menunjukkan bahwa meskipun industri fotovoltaik terus berkembang, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang tersedia dapat memenuhi permintaan yang meningkat di sektor ini. Pengalaman dan pendidikan yang diperlukan bervariasi berdasarkan bidang yang ingin dimasuki, tetapi di sebagian besar kasus, pengalaman langsung dengan fotovoltaik dan pengetahuan lapangan terkait sangat penting. Upaya untuk mengatasi kesenjangan keterampilan ini akan menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan industri fotovoltaik di masa depan.

Ingin Memasang PLTS?

Jika Anda tertarik untuk memasang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di rumah atau bisnis Anda, kami siap membantu. Kunjungi kami di solar-nusantara.id dan sonus.id untuk paket pemasangan PLTS yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Namun, jika Anda hanya membutuhkan material atau komponen untuk proyek energi surya Anda, Anda dapat mengunjungi sonushub.id untuk berbagai pilihan produk berkualitas yang kami tawarkan. Kami siap mendukung Anda dalam mewujudkan solusi energi terbarukan di Indonesia.

Referensi

The Solar Foundation. (2017). National Solar Jobs Census 2016. The Solar Foundation. Retrieved from https://www.thesolarfoundation.org/national/

Abrams, Neal. “Jobs and stakeholders in PV.” Solar Energy Basics. Coursera. https://www.coursera.org/learn/solar-energy-basics/lecture/hWKpI/jobs-and-stakeholders-in-pv

Penulis

Mochammad Farros Fatchur Roji

Desainer

Felix Tanoto